Senin, 09 Juli 2012

Apakah Gapoktan Sama Dengan KUD?

Dari sekitar 40 ribu gabungan kelompok pertanian (gapoktan) yang ada di Indonesia, 200 diantaranya kini telah membentuk koperasi. Dari jumlah tersebut terdapat di enam provinsi, dan tersebar di beberapa kota seperti Temanggung, Magelang (Jateng), Bantul (DIY), Cirebon, Majalengka (Jabar), Tuban dan Malang (Jatim).
Hal itu dikemukakan, Kepala Pusat Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian Dr Ir Momon Rusmono MS. Menurutnya, dari 200 gapoktan yang tersebar di enam provinsi ada di 13 kabupaten. Pembentukkan itu, dimaksudkan untuk memberdayakan petani. “Pemerintah mendorong gapoktan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan usahanya, untuk berorientasi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani,”ujarnya usai Peresmian Koperasi Sekunder Permata Bhumi Phala.
Dikatakan dengan menjadi koperasi berbadan hukum, petani menjadi lebih mudah dalam mengakses modal. Gapoktan menjadi koperasi ini bisa didirikan ditingkat kecamatan atau lebih bagus lagi bila ada ditingkat kabupaten. Terlebih apabila dibarengi dengan kerjasama akses penjualan produk dengan berbagai pihak.
Sementara, Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UMKM Dr Braman Setyo menuturkan pihaknya akan menfasilitasi bantuan dana pada koperasi, seperti dana menguatan lembaga bergulir. Berapapun dana kata Braman, akan disiapkan dan dikucurkan pada koperasi petani, namun dengan catatan koperasi itu harus bagus dari sisi kelembagaannya.
“Memang untuk tahun ini belum ada dana bantuan. Mungkin tahun depan baru dianggarkan dana bagi koperasi petani, dengan catatan yaitu harus bagus kelembagaannya. Namun, kini harapan kami agar gapoktan itu menjadi badan hukum koperasi setidaknya bisa terwujud,” katanya.
Bupati Hasyim Afandi menjelaskan pemerintah pusat melalui kementerian Pertanian tiga tahun lalu pernah memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta pada 225 kelompok tani yang ada di Kabupaten Temanggung. Kini dana itu telah berkembang menjadi Rp 25 miliar.
Dia mengungkapkan sejumlah keberhasilan pertanian di Temanggung diantaranya pada 2011 surplus beras 16.200 ton, jagung 22,5 ton dan petani kopi saat ini bukan hanya sebatas melakukan petik merah (panen), tapi sudah selangkah lebih maju, yakni melakukan pengolahan produk menjadi bubuk. Lebih jauh dia menjelaskan, ke depan akan ditarget pendirian bank tani yang anggotanya petani dan memprioritaskan peminjaman dengan bunga ringan pada petani. Koperasi sekunder yang ada saat, ujar Hasyim merupakan awal dari pembentukan bank tani itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar