Dari sekitar 40 ribu gabungan kelompok pertanian (gapoktan) yang ada
di Indonesia, 200 diantaranya kini telah membentuk koperasi. Dari jumlah
tersebut terdapat di enam provinsi, dan tersebar di beberapa kota
seperti Temanggung, Magelang (Jateng), Bantul (DIY), Cirebon, Majalengka
(Jabar), Tuban dan Malang (Jatim).
Hal itu dikemukakan, Kepala Pusat Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Kementerian Pertanian Dr Ir Momon Rusmono MS. Menurutnya, dari 200
gapoktan yang tersebar di enam provinsi ada di 13 kabupaten.
Pembentukkan itu, dimaksudkan untuk memberdayakan petani. “Pemerintah
mendorong gapoktan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
usahanya, untuk berorientasi pada peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani,”ujarnya usai Peresmian Koperasi Sekunder Permata
Bhumi Phala.
Dikatakan dengan menjadi koperasi berbadan hukum, petani menjadi lebih mudah dalam mengakses modal. Gapoktan menjadi koperasi ini bisa didirikan ditingkat kecamatan atau lebih bagus lagi bila ada ditingkat kabupaten. Terlebih apabila dibarengi dengan kerjasama akses penjualan produk dengan berbagai pihak.
Dikatakan dengan menjadi koperasi berbadan hukum, petani menjadi lebih mudah dalam mengakses modal. Gapoktan menjadi koperasi ini bisa didirikan ditingkat kecamatan atau lebih bagus lagi bila ada ditingkat kabupaten. Terlebih apabila dibarengi dengan kerjasama akses penjualan produk dengan berbagai pihak.
Sementara, Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UMKM Dr
Braman Setyo menuturkan pihaknya akan menfasilitasi bantuan dana pada
koperasi, seperti dana menguatan lembaga bergulir. Berapapun dana kata
Braman, akan disiapkan dan dikucurkan pada koperasi petani, namun dengan
catatan koperasi itu harus bagus dari sisi kelembagaannya.
“Memang untuk tahun ini belum ada dana bantuan. Mungkin tahun depan
baru dianggarkan dana bagi koperasi petani, dengan catatan yaitu harus
bagus kelembagaannya. Namun, kini harapan kami agar gapoktan itu menjadi
badan hukum koperasi setidaknya bisa terwujud,” katanya.
Bupati Hasyim Afandi menjelaskan pemerintah pusat melalui kementerian
Pertanian tiga tahun lalu pernah memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta
pada 225 kelompok tani yang ada di Kabupaten Temanggung. Kini dana itu
telah berkembang menjadi Rp 25 miliar.
Dia mengungkapkan sejumlah keberhasilan pertanian di Temanggung diantaranya pada 2011 surplus beras 16.200 ton, jagung 22,5 ton dan petani kopi saat ini bukan hanya sebatas melakukan petik merah (panen), tapi sudah selangkah lebih maju, yakni melakukan pengolahan produk menjadi bubuk. Lebih jauh dia menjelaskan, ke depan akan ditarget pendirian bank tani yang anggotanya petani dan memprioritaskan peminjaman dengan bunga ringan pada petani. Koperasi sekunder yang ada saat, ujar Hasyim merupakan awal dari pembentukan bank tani itu.
Dia mengungkapkan sejumlah keberhasilan pertanian di Temanggung diantaranya pada 2011 surplus beras 16.200 ton, jagung 22,5 ton dan petani kopi saat ini bukan hanya sebatas melakukan petik merah (panen), tapi sudah selangkah lebih maju, yakni melakukan pengolahan produk menjadi bubuk. Lebih jauh dia menjelaskan, ke depan akan ditarget pendirian bank tani yang anggotanya petani dan memprioritaskan peminjaman dengan bunga ringan pada petani. Koperasi sekunder yang ada saat, ujar Hasyim merupakan awal dari pembentukan bank tani itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar