Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan
berusaha keras salah satu koperasi di Indonesia bisa masuk dalam jajaran
300 koperasi terbesar di dunia atau yang dikenal dengan Global 300.
Sehingga nantinya , Indonesia akan menjadi sorotan dunia bisnis internasional, terutama para investor asing.
Kini berbagai upaya dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari,
yang merupakan anak perusahaan Nasari Sentra KUMKM (Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah) agar bisa menjadi satu dari 300 koperasi
terbesar dunia.
Direktur Nasari Sentra KUMKM, Frans Meroga, noan permorming loan (NPL ) KSP Nasari hingga akhir Desember 2011 adalah 0,00 persen. Karena
pinjaman hanya diberikan kepada anggota para PNS, TNI dan Polri yang
pembayarannya berasal dari APBN. Hal tersebut merupakan salah satu
prasyarat masuk 300 koperasi terbesar dunia.
“Dengan pengelolaan manajemen
yang professional, maka angka NPL atau kredit macet di KSP Nasari 0,00
persen” tegas Frans Meroga kepada wartawan di Jakarta (31/05)
Bahkan pihaknya telah melakukan penjajakan kerjasama dengan koperasi di Negara-negara berkembang, seperti Singapura.
Menurutnya , berbagai penghargaan juga diraih, diantaranya juara umum Microfinance
Award dari Kementrian Koperasi dan UKM, juara 2 KSP/KJKS Award 2012
sebagai koperasi paling cepat pertumbuhannya serta koperasi yang
memiliki struktur organisasi paling dinamis, serta anugrah penghargaan
Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI yang diberikan kepada Ketua
KSP Nasari, Sahala Panggabean.
“Kami siap mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia, jika menjadi salah satu koperasi terbesar dunia” tegas Frans
Nasari Simpan Pinjam merupakan unit terbesar yang dimiliki oleh Nasari
Sentra KUMKM. Bisnis yang berada dibawah bendera Nasari Grup
diantaranya, Nasari Travel, Nasari Business Development Service, Nasari
Mart, Nasari Property, Nasari Ivesta Kesra , Nasari Artha dan Nasari
Info KUKM
Saat ini Kementerian Koperasi dan UKM mendata ada 10 besar koperasi
sebagai calon sementara yang dinominasikan masuk jajaran 300 dunia.
Koperasi ini beroperasi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Provinsi Bali.
Persyaratan masuk 300 besar dunia, diantaranya adalah nilai revenue atau pendapatan dari koperasi terkait, perputaran dana, dan koperasi harus diaudit oleh auditor internasional. Pendukung lainnya adalah non performing loan (NPL) atau tingkat kegagalan pengembalian kredit.
Persyaratan masuk 300 besar dunia, diantaranya adalah nilai revenue atau pendapatan dari koperasi terkait, perputaran dana, dan koperasi harus diaudit oleh auditor internasional. Pendukung lainnya adalah non performing loan (NPL) atau tingkat kegagalan pengembalian kredit.
Meskipun jumlah koperasi Indonesia mencapai 188 ribu atau yang terbesar di dunia. Namun belum ada satupun yang bisa “unjuk gigi” di level Internasional. (ANP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar